Puisi Cinta: Menantimu
Menantimu
Karya: Mai Hamdati
Haruskan aku menjadi daun yang menanti hujan
ketika kemarau baru sampai di separuh perjalanan
Haruskah aku menjadi pasir yang menanti desir angin
dipagi yang basah
dipagi yang basah
Haruskah aku menjadi gerimis yang menanti tetes terakhir
di mata langit yang sendu
di mata langit yang sendu
senyatanya, aku hanya batu didasar sungai yang menantimu
di dalam perasaan yang keruh dan rindu yang keruh
di dalam perasaan yang keruh dan rindu yang keruh
Tanggamus, 2009